Jenis mesin las listrik yang kedua yaitu jenis mesin las listrik TIG atau dapat anda sebut dengan Tungsten Inner gas. Gas yang dimaksud disini lebih dikenal orang-orang dengan sebutan gas argon. Fungsi dari mesin las listrik jenis TIG ini dapat digunakan untuk melakukan pengelasan pada Baja ringan, Alumunium, Stainless Steel dan kuningan. a. Las gas tungsten (las TI G) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listrik ditimbulkan oleh elektroda tungsten (elektroda tak terumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergantung dari bentuk
Pada jenis las listrik ini, seorang welder melakukan proses pengelasan dengan cara mengelas benda kerja dengan menggunakan tahanan (hambatan) listrik yang terjadi. Prinsip dari las tahanan listrik ini adalah dengan menyambungkan dua bagian logam atau lebih dengan jalan pelelehan dengan busur listrik.
Las busur terendam (SAW) adalah sebuah proses las busur listrik terumpan yang bekerja secara otomatis. Proses las ini dipatenkan pada tahun 1935 oleh Jones, Kennedy, dan Rothermund. Menjadikan proses las SAW proses pengelasan otomatis pertama yang berkembang di industri. Memiliki mekanisme kerja yang mirip dengan pengelasan semi – otomatis
Sebelum mengatur ampere las listrik, kita harus mengetahui jenis elektroda yang digunakan. Setiap jenis elektroda memiliki ampere yang berbeda-beda. Sebagai contoh, elektroda besi berukuran kecil hanya memerlukan ampere sekitar 10-70 A, sementara elektroda besi berukuran besar memerlukan ampere sekitar 120-180 A. 2. Las listrik atau las busur adalah cara pengelasan dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panasnya. Beberapa macam proses las yang termasuk pada kelompok las listrik. (Sukaini 2005) a. Las listrik elektroda kabon. b. Las listrik dengan elektroda berselaput. c. Las listrik TIG (Tungsten Inert Gas). d. . 470 35 52 372 72 31 461 62

cara mengelas aluminium dengan las listrik